Skip to main content

Lintas Gerakan Mahasiswa, Soeharto Dan Kerisis Apologis Politik Eksistensi

Oleh : Iksanhb
Menyisihkan fakta gerakan mahasiswa dan politik krambol di saat Soeharto kritis, dimana proses hukum Soeharto menunjukkan bahwa dia akan menjadi sulit untuk mempertanggungjawabankan secara hukum. “Tempointeraktif.com - Kronologi Kasus Dugaan Korupsi Soeharto Senin,( 31 Mei 2004) menunjukkan proses panjang penuntasan kasus Soeharto hingga melewati tiga kali pemilihan presiden belum membuahkan hasil. Akankah polimik status Soeharto di bawa ke arena politik dagang sapi, menuju pemilu presiden 2009 mempengaruhi agenda gerakan mahasiswa?.

Pernyataan sejumlah tokoh seperti Amin Rais mantan ketua MPR dan politisi (PAN) itu, yang mana dalam siaran pers di kediamannya untuk menyerukan kepada bangsa Indonesia agar memaafkan mantan Presiden Suharto, yang kemudia mendapat reaksi keras atas seruan yang di sampaikan oleh politisi PAN itu muncul dari kalangan masyarakat, mahasiswa, prodemokrasi “Aktivis '98: Amien Rais Tidak Konsisten” dan reaksi keras juga dari Buyung: Amien Rais Plin Plan” detik Rabu (16/01/08).Reaksi balik Amin Rais pun tidak terelakkan akhirnya Amien Tantang Balik Aktivis '98 Rabu,(16/01/2008) Polemik seputar kesehatan Soeharto hingga kegelisahan politisi menjadi buramnya kasus-kasus rakyat.

Gerakan malari, Fron Aksi Mahasiswa Indonesia ( FAMI) yand di komandani oleh mahasiswa Malang, gerakan mahasiswa reformasi 1998 dan Forum Demokrasi (FORDEM) merupakan sejarah gerakan Indonesia dalam transisi Soekarno-Soeharto. Keterlibatan kelompok gerakan dalam proses politik sangat kuat sebgaiman perubahan konsep negara kita sejak negara kita merdeka sampai sekarang, akan tetapi substansi gerakan tidak lain hanya untuk kepentingan rakyat. Meskipun ada fakta bahwa maksud dari pernyataan dari sejumlah pakar maupun politisi, dalam menyikapi kasus hukum Soeharto yang kemudia menjadi berita nasional. Akankah fakta lain yang cukup menyedihkan seperti kemiskinan, pengangguran,bencana alam dimana-mana, masalah TKI dan keamanan nasional, menjadi tenggelam?. Beberapa komentar tentang ketidak seimbanganya dalam menyikapi kasus-kasus rakyat, sejumlah blogger seperti ALF telah mengomentari artikel yang di tulis oleh mimbar demokrasi Minggu, (13 Januari, 2008) dengan judul Tenaga Kerja Wanita Indonesia Dihukum Mati Di Arab Saudi Dan Pemerintah Sibuk Ngurusin Sueharto” :
”pemerintah kita, tidak miris melihat nasib anak bangsa ini, tidak peduli dengan rakyat jelata ini, tidak mau tau degan kondisi masyarakatnya yang papa ini, dan tidak terpikirkan oleh mereka akan nasib rakyat yg miskin iman ini, moga saja kita diberikan pemimpin sepertt Umar bin Abdul Aziz. Tapi saya tidak pesimis degan masa depan bangsa ini, bukan mendahului yang Kuasa, tapi say a yakin Insya Allah 5 atau 10 tahun kedepan bangsa ini akan menjadi bangsa yang besar dan disegani.”
Indonesia bagaimanapun juga, negara berdaulat dan mempunyai prinsip-prinsip konstitusi, oleh sebab itu saya prihatin jurus politik para politisi kita yang mengedepankan kepentingan pribadi dibandingkan dengan kepentingan rakyat.Saya prihatin kebijakan luar negeri kita,termasuk kebijakannya terhadap negra-negara maju dan negara penerima tenga kerja kita yang sering mengakibatkan kekerasan terhadap TKI, tetapi saya juga prihatin kebijakan dalam negeri yang masih kadar ketidaksetaraan sosio-ekonomi masih tinggi. Atas semua persoalan ini, kita melihat upaya DPR-MPR,DPD dan Presiden dalam menyikapi kasus-kasus rakyat belum progresif.

Sejumlah berita yang telah saya amati bahwa keseimbangan dalam pemberitaan menyangkut kasus rakyat cukup bagus akan tetapi sering terpotong kasus-kasus rakyat yeng berhubungan dengan hukum, tertutup dengan berita yang berhubungan denga kasus elit dan tidak populis. Oleh sebab itu kekuatan elemen gerakan mempunyai fakta bahwa ketidak seimbangan kelas bawah, kelas menengah,dan kelas atas ada di depan mata kita. Pertanggung jawaban dan realitas akan kebutuhan dasar kita, kita tidak akan mengurangi ketajaman,kebijakan dan keberpihakan kita tehadap rakyat.

Comments

Anonymous said…
Mari bangun bangsa ini dengan Hati..
Anonymous said…
Semoga suharto diperpanjang umurnya dan mendapatkan hidayat dari Alloh SWT agar segera bertaubat dari dosanya,terutama pada umat Islam Indonesia dan hanya sekedar mengingatkan kepada beliau bahwa ketika nyawa berada di kerongkongan maka taubat tidak diterima
Anonymous said…
Saya sebagai warga negara Indonesia tidak akan meMAAFkan seorang H.M.Soeharto,kalaupun harus meMAAFkan beliau ada syaratnya yaitu :
1.Luruskan sejarah yang selama ini beliau tutupi yaitu Supersemar,Malari dan penghilangan aktivis dan kasus Petrus
2.Mengembalikan semua aset yang tersimpan di cendana dan diluar negeri baik atas nama H.M.Soeharto,anak,mantu,besan,cucu,buyut,cicit dan membuka akses jl.cendana yang selama ini tertutup

kalau itu dilaksanakan,maka saya akan segera meMAAFkan beliau,tapi yang menjadi pertanyaan adalah apakah SOEHARTO BENAR-BENAR Sakit karena selama ini tidak ada bukti visual langsung dari kamar beliau yang benar-benar menunjukkan bahwa beliau benar-benar sakit.

Popular posts from this blog

Di Balik Pemikran Pendidikan John Dewey ( Bagian 1 )

D alam Tulisan ini mencoba untuk mengidentifikasi secara lebih jauh pemikiran John Dewey tentang pendidikan. Apa yang kita pahami, pemikiran pendidikan Dewey seiring dengan konsepsi filsafat eksperimentalisme yang dibangunnya melalui konsep dasar penmgalaman, pertumbuhan, eksperimen dan transaksi. Secara demikian Dewey juga melihat teori filsafatnya sebagai suatu teori umum tentang pendidikan dan melihat pendidikan sebagai laboran yang di dalamnya perbedaan-perbedaan filosofis menjadi konkrit dan harus diuji serta karena pendidikan dan filsafat saling membutuhkan. Terdapat dua kontribusi penting dari konsep pendidikan Dewey yakni, konsepsi baru tentang pendidikan sosial dan kesosialan pendidikan, serta memberikan bentuk dan substansi baru terhadap konsep pendidikan yang berfokust pada anak. ( Pendidikan, John Dewey, eksperimentalisme). Sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan pada dirinya sendiri bagaikan pedang bermata dua. Di satu sisi, ia memang memiliki daya dorong pada perubahan,

Pemikiran Filsafat John Dewey (Bagian 3: habis)

John Dewey dan Pendidikan Pembahasan di sini difokuskan pada John Dewey sebagai seorang pendidik, meskipun konsepsi pendidikan yang dirumuskannya sangat kental dengan pemikiran filosofisnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa pemikiran-pemikiran Dewey banyak berpengaruh pada praktek pendidikan masakini. Seiring itu pula, pemikiran-pemikiran Dewey, banyak memperoleh tanggapan pro dan kontra dari berbagai kalangan. Bagi mereka yang pro, pemikiran Dewey merupakan penyelamat pendidikan Amerika. Sebaliknya, mereka yang tidak sepakat, gagasan Dewey disebutnya sebagai lebih rusak dari gagasan Hitler.John Dewey adalah seorang filsuf dan pendidik, yang lahir tahun 1859 dan meninggal tahun 1952. Sebagai seorang filsuf, aliran filosofinya diklasifikasikan dalam kategori. Pragmatisme, meskipun Dewey sendiri lebih sering menggunakan istilah instrumentalisme dan eksperimentalisme. Menurut Garforth (1996) filosofi pragmatisme sering diarahkan sebagai filosofi konsekuensi yang menggunakan hasil atau konseku

Penderitaan Rakyat Momentum Penyatuan Pergerakan Mahasiswa

Oleh : IksanHb Pergerakan solidaritas mahasiswa atas kedaulatan rakyat dalam memperjuangkan demokratisasi di Indonesia, ada dalam roh kekuatan suara rakyat. Satu filosis idiologi pergerakan rakyat adalah gerakan terorganiser lebih baik dari pada kekuatan individu yang berkuasa. Potensi yang bersumber dari riel kekuatan rakyat dan penyatuan pergerakan mahasiswa adalah sebuah kekuatan besar dalam menentukan sebuah pilihan. Gerakan mahasiswa di Indonesia adalah kegiatan kemahasiswaan yang ada di dalam maupun di luar perguruan tinggi yang dilakukan untuk meningkatkan kecakapan, intelektualitas dan kemampuan kepemimpinan para aktivis yang terlibat di dalamnya.Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, gerakan mahasiswa seringkali menjadi cikal bakal perjuangan nasional, seperti yang tampak dalam lembaran sejarah bangsa. (Wekipedia, Gerakan Mahasiswa Indonesia.) Gerakan mahasiswa diberbagai momentum dalam menciptakan sebuah perubahan dan pergantian pemimpin seperti yang terjadi di berbagai n