Skip to main content

Posts

Gelombang Demokrasi Pilpres 2009 dan Pemimpin Negarawan

Oleh Iksan Hb Mencari sosok pemimpin negarawan bagaikan menambang emas di lumpur, ada satu hal yang paling menarik untuk di cari dengan akal sehat adalah kesederhanaan, kemauan, kemampuan, mempunyai prinsip dan berintegritas. Rakyat sudah terlatih dengan salah pilih dengan tidak ragu dan berbelit-belit dalam menentukan pilihannya, apakah itu karena kemauan sendiri atau ada yang mempengaruhi. Keinginan yang selalu ada dalam pikiran rakyat adalah mencari kesejahteraan, apakah mengoyak dari sisi sumberdayanya atau menunggu keterlibatan negara. Sosok pemimpin sering kali dijadikan dalil untuk berargumen, akan tetapi di lapangan berbeda bahwa sembako masih daya tarik dalam menentukan pilihan. Kepentingan diri sendiri mudah kita dapat disetiap level pemimpin, yang sulit adalah mencari sosok pemimpin yang tahu, mau dan mampu, larut dalam tugas-tanggung jawab pada kepentingan yang lebih besar (kepentingan pada yang kuasa atas kedaulatan rakyat). Tokoh Senayan sebagaimana pemain didalamny
Recent posts

Transisi Demokrasi Indonesia dan Politik Internasional (1)

Oleh IksanHb Mengenal Indonesia dari luar negeri, ketika saya memperhatikan dan mengikuti proses politik di Amerika sejak tahun 2004 sampai 2009, dimana priode yang paling menarik dalam perpolitikan domestik Amerika maupun pilitik global. Dekade ini sering kali saya sebut dekade transisi demokrasi Amerika, karena tampilnya kekuatan minoritas dengan menggunakan kendaraan partai Demokrat , kemudian menghasilkan pemimpin dari kulit hitam, dimana sebelumnya belum pernah terjadi. Dengan opini public yang begitu kencang dan kontrofersial menambah situasi seakan ditengah revolusi sedang berjalan ditengah krisi global. Indonesia salah satu objek paling miring dalam situasi ini karena Obama yang pernah tinggal di Indonesia menjadi isu paling populer setelah isu Irak. Serangan dari kubu partai republic sering kali berbau SARA seperti dipertanyakan tetang setatus keagamaan Obama ketika di Indonesia, namun dengan serangan yang berbau SARA tersebut justru memperkuat posisi Obama . Menjadi

Pemilu 2009 dibawah Bayang-bayang Ideologi Semu

Oleh IksanHB Kemacetan sistem keuangan global dan kemudian banyak berdampak pada kebijakan pemerintah kita khususnya dalam mengeluarkan kebijakan stimulus, skeptis dan oktimis menjadi obrolan pasar, dimana sebenarnya alat paling ampuh dalam memperbaiki krisis ekonomi kita? Krisis Global yang diawali oleh ketidak stabilannya WTC dan menghantam secara dahsyat terhadap ekonomi Amerika secara serius telah mendiskreditkan pembenaran ideologis kapitalisme telah gagal. Pemujaan "pasar bebas" telah lama digunakan bahkan boleh dikatakan sesuatu agama dalam memperjuangkan agenda partainya baik Partai Demokrat maupun Partai Republik. Partai Republik yang sangat getol mempertahankan pasar bebas (conserfative) dimana pemerintah harus mengurangi perannya dalam menyelesaikan krisis financial, dengan tidak memberi dana stimulus untuk prusahaan yang bangkrut. Semua semboyan yang sering kita dengar tentang ekonomi kerakyatan atau keadilan ekonomi saat ini, dengan telanjang sebagai kemuna

Menggugat Rapuhnya Nasionalisme Ekonomi

Oleh IksanHB Melunturnya nasionalisme bukan karena kebebasa media menempatkan halaman utamanya tentang keprihatinan bangsa ini. Munculnya gerakan yang mengobarkan nasionalisme karena banyaknya pembangunan yang salah urus dan bahkan sekedar mengejar syarat formal rutinitas pembangunan. Wajah baru isi bumi kita dari gemerlapnya sudut kota dan bangunan bercakar dengan menambahnya ketidak seimbangannya status sosial. Banyak hotel dan gedung perkantoran yang berhimpitan dengan rumah petak, sementara itu kemiskinan dan diskriminasi menjadi saksi bisu. Negara kita yang kaya alam dan sumberdaya manusia belum menjadi milik bangsa yang merdeka. Wajah baru pemuda yang bergaya bos dan sok jago loby menjadi cara baru untuk membentuk identitas, tak jarang mereka harus membohongi teman sendiri, dan menutup rapat kehawatiran masa depannya. Pemuda yang kreatif menjadi tidak populer karena sering ketidak cocokan dengan cara baru yang dipamerkan oleh pemuda bisu akan realitas. Opini yang terbuka ka

Konglomerasi Politik, Keseimbangan Kekuasaan dan Kedaulatan Rakyat

Oleh IksanHb Seperti yang sering saya jelaskan dalam artikel sebelumnya tentang keseimbangan kekuasaan, keseimbangan ini sangat penting dalam sebuah negara besar seperti Indonesia. Kali ini saya ingin menekankan bahwa keseimbangan politik praktis dan memiliki keseimbangan kemampuan dalam kekuasaan tidaklah cukup. Seperti yang terjadi diberbagai negara yang mempunyai cukup amunisi dan strategi dalam praktek ketata negaraan , seperti korea selatan dan beberapa negara eropa pada umumnya adalah keseimbangan kekuasaan dengan keterampilan yang tinggi sangat diperlukan untuk menjadi benteng atau bagian utama dalam keseimbangan people power dan pemerintahan yang kuat. Tanpa daya dari dalam , keterampilan, konstitusi yang kuat dan nasionalisme sebagai ruh sungguh sulit untuk dapat membuat perbedaan dalam sebuah masa dimana transisi demokrasi, politik dan kekuasaan dalam kekuatan bangsa besar yang berbineka tunggal ika. Semua unsur yang secara pralel masuk pada peringkat atau ind

Elite, Media dan Pemilu 2009

Oleh IksanHb Pemilu 2009 akan dilihat dari proses sejarah sebagaimana dimulai pada kembalinya keadaan dramatik akan tekhnik, metode dan taktik politik nasional. Tahun ini, proses politik nasional telah kembali secara akrobatik sebagaimana hilangnya kekuatan elit dan Rakyat dimana akan menggunakan hak pilihnya kembali pada pemili 2009. Pelaksanaan dua pemilu, pemilu anggota legislatif dan pemilu presiden pada tahun 2009 “komunikasi masa“ biasanya menunjukkan sedikit bicara untuk sebagian besar jurnalistik dan media elektronik yang mana mereka mengontrol. Sekarang itu mungkin kembali ditemukan dalam media politik yang digunakan komunikasi masa , secara tidak sadar mempu menjatuhkan beberapa elit mereka, yang kemudian sering membikin objek geram terhadap mantan elit mereka.

Status Quo Vs Golput

Oleh IksanHb Kenapa banyak politisi dan tokoh masyarakat masuk wilayah isu Golput? Adakah benang merah apatisnya masyarakat terhadap proses politik? Secara kasat mata bahwa Golput selalu menang di setiap Pilkada baik pemilihan Walikota/Bupati maupun Gubernur. Kalu sekarang banyak kelompok masyarakat maupun politisi semakin menekan KPU, Partai dan pemerintah untuk adil dalam dalam proses demokratisasi, itu artinya betapa pentingnya proses politik yang menjunjung tinggi demokratisasi dan jujur. “Golput” menjadi barang yang dianggap langka saat ini adalah salah kaprah karena hamper setiap PEMILU angka Golput sangat tinggi. Dengan proses politik yang terjadi saat ini tidak bisa kita pungkiri bahwa kekecewaan yang luar biasa yang dialami oleh pemilih baik dari golongan partai politik maupun independent (tidak berafiliasi kesalah satu partai) sudah pada ambang yang sangat memprihatinkan. Tulisan ini bukan berarti dialamatkan pada satu orang atau lembaga yang mengurus proses politik akan t