Skip to main content

Perwira Polisi Diduga Terlibat Penyelundupan Kayu

KETAPANG, RABU - Mabes Polri menurunkan tim pengawas internal ke Kalimantan Barat untuk mengusut dugaan keterlibatan para perwiranya dalam kasus penyelundupan kayu skala besar dari wilayah itu ke Malaysia.

Tim kecil ini telah berada di Ketapang, Kalimantan Barat sejak Senin (1/4) untuk memeriksa para pimpinan Polres Ketapang, demikian informasi yang diperoleh Rabu tadi di Ketapang, Rabu. Selanjutnya, tim itu bertolak ke Pontianak untuk memeriksa jajaran Polda Kalbar.

Tim yang dipimpin oleh Inspektorat Pengawasan Umum Polri, Komjen Pol Yusuf Manggabarani ini juga melibatkan unsur dari Badan Intelijen Keamanan Polri dan Divisi Provesi dan Pengamanan Polri.

Para perwira polisi di Kalimantan Barat diduga melakukan pembiaran terjadinya pembalakan liar hingga kayu-kayu lolos ke Malaysia secara ilegal.

Hingga kini, Polri belum memberikan keterangan resmi soal hasil pemeriksaan internal itu. Direncanakan, Kapolri Jenderal Pol Sutanto akan mengumumkan langsung hasil tim pengawasan internal itu.

Dua pekan lalu, Tim Badan Reserse Kriminal Mabes Polri menyita sekitar 12 ribu meter kubik kayu senilai Rp208 miliar yang siap diselundupkan ke Malaysia, di muara Sungai Pawan, Ketapang, Kalimantan Barat. Polisi telah menangkap 17 tersangka terkait dengan penyitaan kayu dan kapal itu. (ANT)

Sumber:KOMPAS (Rabu, 2 April 2008 | 07:05 WIB)

Comments

Popular posts from this blog

Gelombang Demokrasi Pilpres 2009 dan Pemimpin Negarawan

Oleh Iksan Hb Mencari sosok pemimpin negarawan bagaikan menambang emas di lumpur, ada satu hal yang paling menarik untuk di cari dengan akal sehat adalah kesederhanaan, kemauan, kemampuan, mempunyai prinsip dan berintegritas. Rakyat sudah terlatih dengan salah pilih dengan tidak ragu dan berbelit-belit dalam menentukan pilihannya, apakah itu karena kemauan sendiri atau ada yang mempengaruhi. Keinginan yang selalu ada dalam pikiran rakyat adalah mencari kesejahteraan, apakah mengoyak dari sisi sumberdayanya atau menunggu keterlibatan negara. Sosok pemimpin sering kali dijadikan dalil untuk berargumen, akan tetapi di lapangan berbeda bahwa sembako masih daya tarik dalam menentukan pilihan. Kepentingan diri sendiri mudah kita dapat disetiap level pemimpin, yang sulit adalah mencari sosok pemimpin yang tahu, mau dan mampu, larut dalam tugas-tanggung jawab pada kepentingan yang lebih besar (kepentingan pada yang kuasa atas kedaulatan rakyat). Tokoh Senayan sebagaimana pemain didalamny...

Transisi Demokrasi Indonesia dan Politik Internasional (1)

Oleh IksanHb Mengenal Indonesia dari luar negeri, ketika saya memperhatikan dan mengikuti proses politik di Amerika sejak tahun 2004 sampai 2009, dimana priode yang paling menarik dalam perpolitikan domestik Amerika maupun pilitik global. Dekade ini sering kali saya sebut dekade transisi demokrasi Amerika, karena tampilnya kekuatan minoritas dengan menggunakan kendaraan partai Demokrat , kemudian menghasilkan pemimpin dari kulit hitam, dimana sebelumnya belum pernah terjadi. Dengan opini public yang begitu kencang dan kontrofersial menambah situasi seakan ditengah revolusi sedang berjalan ditengah krisi global. Indonesia salah satu objek paling miring dalam situasi ini karena Obama yang pernah tinggal di Indonesia menjadi isu paling populer setelah isu Irak. Serangan dari kubu partai republic sering kali berbau SARA seperti dipertanyakan tetang setatus keagamaan Obama ketika di Indonesia, namun dengan serangan yang berbau SARA tersebut justru memperkuat posisi Obama . Menjadi ...

Elite, Media dan Pemilu 2009

Oleh IksanHb Pemilu 2009 akan dilihat dari proses sejarah sebagaimana dimulai pada kembalinya keadaan dramatik akan tekhnik, metode dan taktik politik nasional. Tahun ini, proses politik nasional telah kembali secara akrobatik sebagaimana hilangnya kekuatan elit dan Rakyat dimana akan menggunakan hak pilihnya kembali pada pemili 2009. Pelaksanaan dua pemilu, pemilu anggota legislatif dan pemilu presiden pada tahun 2009 “komunikasi masa“ biasanya menunjukkan sedikit bicara untuk sebagian besar jurnalistik dan media elektronik yang mana mereka mengontrol. Sekarang itu mungkin kembali ditemukan dalam media politik yang digunakan komunikasi masa , secara tidak sadar mempu menjatuhkan beberapa elit mereka, yang kemudian sering membikin objek geram terhadap mantan elit mereka. ...