Wilayah Jawa dan Sumatra secara terus menerus pada beberapa tahun belakangan ini terpukul oleh banjir. Saat bencana tsunami di propinsi Aceh dan beberapa bencana banjir lainnya sampai tahun 2007, dua wilayah Jawa dan Sumatra berpengalaman banjir paling parah dalam sejarah Indonesia. Ganasnya Air menyebabkan ratusan ribu orang terkena dampak banjir. Banjir terjadi sangat cepat yang menyebabkan banyak orang meninggal maupun luka-luka. Di daerah Jawa –Sumatra khususnya pada musim hujan di beberapa daerah seperti DKI khususnya Jakarta Utara menjadi daerah paling parah. Kondisi mengenai jumlah hujan, geografi, iklim dan prasarana sangat berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia. Penyakit yang sering terjadi setelah kebanjiran adalah seperto mutaber gatal-gatal dan perlindungan kesehatan harus bekerja lebih baik untuk mengatasi korban dan juga harus melakukan langkah-langkah alternatif di semua hal yang diperlukan. Wabah yang diharapkan tidak terjadi dan situasi yang lebih baik harus dilakukan dengan mengambil pengalaman terjadinya banjir sebelumnya.
Ada beberapa faktor membantu menghasilkan pekerjaan yang berjalan dengan baik dan yang paling penting adalah:
A. Informasi sangat besar tentang ilmu kesehatan diberikan kepada selurah rakyat,air minum yang layak, peka terhadap makanan, dan ilmu kesehatan keluarga dan pribadi. B. Memberikan Informasi yang cepat dan akurat, terutama disediakan via radio. C. Mengajak Rakyat berpartisipasi dalam menangani banjir dengan menggunakan pendekatan budaya. D. Distribusi air minum (botol) dan makanan dengan cepat diatur secara lokal. E Ada skeptisme secara sehat sebagaimana untuk vaksinasi yang bisa memecahkan masalah dan oleh karena itu hanya kelompok-kelompok risiko tinggi di vaksin. F. Selama banjir di Indonesia menjadi sangat jelas bagaimana ketergantungan kita atas supply air bekerja dan kerusakan pada sistem air dan kotoran sangat besar dan sangat merugikan.
Kerja pelayanan air terletak didekat sungai dan supply listrik disela dan air yang tak dipergunakan di dalamnya.Pemugaran persediaan air adalah penting, oleh karena itu diberi prioritas yang paling tinggi tetapi masih diperlukan beberapa bulan yang lalu sebagaimana khususnya daerah yang bisa membantu tersedianya air bersih. Ada beberapa yang sangat di perlukan luar biasa untuk dilakukan di luar bantuan jangka panjang.
Dalam jangka pendek ada seluruh keperluan untuk uang, menyelamatkan perlengkapan, vaksin, bisa di pindah-pindah persediaan kerja air bersih, listrik desel yang bisa dipindah-pindah, menyediakan pompa besar dan bantuan para ahli yang sesuai dengan bidangnya.
Alternatif yang harus dilakukan Di Indonesia seperti di banyak negara lain yang ditimpa oleh bencana alam, Lembaga yang berwewenang dan lembaga yang vital sering dicela karena tidak bertindak sesuai dengan yang di harapkan. Ada beberapa cara untuk melakukan sesuatu yang cepat dan tanggap dalam kondisi darurat saat banjir. 1. Di Indonesia satu hal kemungkinan sulit menilai sedikit banyaknya bencana, sekaligus saat orang tidak tahu bagaimana caranya untuk bertindak. 2. Malapetaka yang sering terjadi dalam melakukan perencanaan sangat berdampak buruk dan tidak efektif oleh karena itu penting baik ditingkat nasional, daerah maupun lokal, dan diatas semua kriteria yang lebih baik diperlukan untuk mereka sebaiknya lebih ditingkatkan kinerjanya. 3. Sangat penting lembaga seperti BAKORNAS-PBP untuk membidangi lebih spesifik seperti penanganan resiko banjir. Dan tentu pejabat itu harus berada di bawah undang-undang yang berlaku dan bertanggung jawab pada publik. 4. kontrak dengan lembaga di luar pemerintah sebaiknya di atas kepentingan nasional dan independen untuk memenuhi pelayanan air yang dapat diminum dan air yang di gunakan untuk kebutuhan sehari-hari. 5. Kalau bantuan dari negara lain diperlukan, permintaan sebaiknya dari pemerintah pusat dan bekerja sama dengan lembaga suasta dan kemudian di bertanggung jawabkan terhadap publik. 6. Melibatkan personel tentara dan sukarelawan sangat penting seperti melibatkan organisasi pemuda, pramuka dan lain-lain.
7. BAKORNAS –PBP dibawah kendali MENKOKESRA seharus bertindak yang lebih awal mengenai rencana kemungkinan perlindungan kesehatan, kontrol kematian yang menular dan air minum membantu menghasilkan daerah sebagaimana baik kesiapan jiwa.
8. Perencanaan,pelaksanaan dan Penggunaan selama tahun 2007 juga disebut masih tidak efektif dan efisien.
9. Beberapa kota juga mempunyai pengalaman sebelumnya banjir besar dan lain-lainnya yang dulunya mempunyai keterampilan skenario banjir, Dan sekarang menjadi kurang efektif dan efisien sebagaimana yang terjadi di kota Bojonegoro dan sekitarnya.
10. Sangat penting melibatkan lembaga suadaya yang peduli terhadap masalah banjir dan lembaga yang mempunyai keahlian tertentu untuk di libatkan dalam pengadaan energi listrik maupun air bersih yang untuk tanggap darurat.
11. Perlindungan vaksinasi hanya perlu di tingkatkan bagi orang yang tidak mempunyai perlindungan dasar yang memadai, yang benar-benar peka terhadap infeksi atau yang terbuka lebih banyak penyakit menular daripada orang lain. 12. Dengan menyupplay air yang dapat diminum adalah salah satu ukuran pertama yang paling penting di bermacam-macam bencana, juga termasuk banjir. Jika ada ketidaktentuan tentang kualitas air, itu sebaiknya dididihkan untuk menghindari tercemar air penyakit menular. 13. karena itu selalu perlu kerja keras pemerintah, pengusha ataupun dermawan menawarkan bantuan yang sesuai dengan kebutuhan. Juga, tak ada bendungan menyembur dan tidak ada luka kekuasaan panjang. Peringatan awal juga diberi tentang air tercemar.
Oleh Co-Mimbar Demokrasi IksanHB
Comments