3 Jenazah PRT Migran Indonesia: Tuminah Bt Samsi, Aay Nurjannah dan Yanti Iriyanti Belum Dipulangkan dari Saudi Arabia.
Proses pemulangan jenazah Yanti Iriyanti (TKW yang di eksekusi mati di Saudi Arabia) belum menunjukkan adanya kemajuan. Hingga kini, tepatnya 6 hari setelah presiden SBY memberikan instruksi untuk pemulangan jenazah Yanti Iriyanti, belum ada informasi yang diterima oleh pihak keluarga almarhumah mengenai kepastian pemulangan jenazah almarhumah. Selain jenazah Yanti Iriyanti, ada 2 lagi jenazah PRT migran Indonesia yang belum dipulangkan ke Indonesia. Tuminah Bt Samsi (asal Desa Kasim Kec. Selopuro Kab. Blitar) telah meninggal di Saudi Arabia pada tanggal 12 Agustus 2007 silam, namun hingga kini jenazahnya belum dipulangkan.
Terhitung 6 bulan sudah jenazah Tuminah Bt Samsi terkatung-katung di rumah sakit King Saun Riyadh. KBRI Riyadh menyatakan kesulitan untuk memulangkan jenazah Tuminah Bt Samsi karena PJTKI yang memberangkatkan belum jelas. Selama ini Migrant CARE telah berkali-kali mengirim surat kepada KBRI Riyadh, Direktur WNI&BHI Deplu, dan BNP2TKI, namun belum ada respon balik mengenai pemulangan jenazah Tuminah Bt Samsi.
Satu lagi, Aay Nurjannah dengan No. Paspor AB 277274 (asal Kampung Cihoda Ds Mayak RT 01/06 Kec. Cibeber Cianjur) telah meninggal dunia di wilayah Assier Saudi Arabia pada tanggal 21 Desember 2007. Berdasarkan informasi yang telah diterima oleh pihak keluarga, Aay Nurjannah meninggal karena sakit. Aay Nurjannah berangkat ke Saudi Arabia pada tanggal 16 Mei 2006 melalui PT Adi Mitra Selaras Internasional (alamat: Jl Condet Raya No 29 Batu Ampar Jaktim, Telp: 87792403) dan bekerja pada majikan yang bernama Ahmad Bin Muhammad Yahya Bangi.
Menyikapi hal tersebut Migrant CARE mendesak Pemerintah RI untuk segera: 1. Memulangkan jenazah Tuminah Bt Samsi, Aay Nurjannah dan Yanti Iriyanti ke kampung halamannya. 2. Memastikan terpenuhinya hak-hak korban yang meninggal dunia yang meliputi asuransi kematian, gaji yang belum di bayar serta barang-barang milik korban. 3. Melakukan upaya investigasi terhadap kinerja pihak-pihak, antara lain KBRI Riyadh, BNP2TKI, PJTKI yang mengakibatkan lambannya pemulangan jenazah Tuminah Bt Samsi (6 bulan) , Aay Nurjannah (1 bulan) dan Yanti Iriyanti (10 hari).
Satu lagi, Aay Nurjannah dengan No. Paspor AB 277274 (asal Kampung Cihoda Ds Mayak RT 01/06 Kec. Cibeber Cianjur) telah meninggal dunia di wilayah Assier Saudi Arabia pada tanggal 21 Desember 2007. Berdasarkan informasi yang telah diterima oleh pihak keluarga, Aay Nurjannah meninggal karena sakit. Aay Nurjannah berangkat ke Saudi Arabia pada tanggal 16 Mei 2006 melalui PT Adi Mitra Selaras Internasional (alamat: Jl Condet Raya No 29 Batu Ampar Jaktim, Telp: 87792403) dan bekerja pada majikan yang bernama Ahmad Bin Muhammad Yahya Bangi.
Menyikapi hal tersebut Migrant CARE mendesak Pemerintah RI untuk segera: 1. Memulangkan jenazah Tuminah Bt Samsi, Aay Nurjannah dan Yanti Iriyanti ke kampung halamannya. 2. Memastikan terpenuhinya hak-hak korban yang meninggal dunia yang meliputi asuransi kematian, gaji yang belum di bayar serta barang-barang milik korban. 3. Melakukan upaya investigasi terhadap kinerja pihak-pihak, antara lain KBRI Riyadh, BNP2TKI, PJTKI yang mengakibatkan lambannya pemulangan jenazah Tuminah Bt Samsi (6 bulan) , Aay Nurjannah (1 bulan) dan Yanti Iriyanti (10 hari).
Jakarta, 21 Januari 2008 (Sumber http://www.migrantcare.net/index.php )
Comments
Kasus TKI udah menjadi persoalan klasik, dari dulu pemerintah tidak pernah serius menangani masalah ini, korban berjatuhan terus... tanpa ada solusi... ada apa dengan negeri kita ini.
menurut saya.. TKI hanyalah Komoditas ekonomi yang diperuntukan untuk devisa negara, sungguh ironis melihat hal ini. kurang lebih dia mirip dengan Traficking, bedanya traficking itu Ilegal, sedangkan TKI itu LegaL. apa bedanya..!!
Kita sih harus malu, bangsa kita selalu dihina sebagai bangsa budak.. kita Tidak bisa mencetak tenaga ahli, bisanya tenaga kerja doang..!!
Tampaknya Pengiriman TKI ke luar negeri perlu ditinjau ulang, Perlunya pembenahan ekonomi di Indonesia, agar para pencari kerja tak perlu mengais rezeki di negeri orang.
Kuncinya.. pemerintah harus punya Niat, jangan memiskinkan rakyat dengan cara2 seperti ini.. Harga diri bangsa jadi taruhannya.
Wassalam
isone ngirim TKI, tapi ga gelem repot ngurusi..