Skip to main content

Perlu Spritualisasi Gerakan

Prof. Malik Fajar:” Perlu Spiritualisasi Gerakan”
Prof. Malik Fajar:” Perlu Spiritualisasi Gerakan”
Arif Nur Kholis
Yogyakarta- Menurut Prof. Malik Fajar, dalam sesi terakhir Pengajian Ramadhan PP Muhammadiyah selasa (18/09/2007), Muhammadiyah memiliki kekuatan ideologi gerakan, pranata gerakan dan juga sejarah gerakan. “Hal ini dibutuhkan dalam kondisi yang serba cair dan akibat reformasi yang membawa perubahan luar biasa, termasuk bisa membuat orang menjadi frustasi” paparnya.

Namun menurut salah satu Ketua PP Muhammadiyah ini, saat ini perlu spiritualisasi dalam gerak aspek kemasyarakatan dan kebangsaan agar gerakan tidak terasa kering. Fungsionalisasi Ilmu dan agama juga dianggap Prof. Malik perlu, agar gerakan memiliki ruh yang lebih mendasar sehingga akan menimbulkan kepekaan kepekaan terhadap keadaan yang berkembang di sekelilingnya.

Prof. Malik lebih lanjut menyatakan bahwa saat ini Muhammadiyah perlu juga melakukan langkah konsolidasi dari seluruh jajaran. “Konsolidasi yang pertama yaitu masalah idiil, seperti pengajian ramadhan ini. ?” ungkapnya. Sedangkan konsolidasi yang kedua menurutnya adalah konsolidasi secara struktural. Serta konsolidasi personil dan operasional. Selain konsolidasi tersebut, menurut Mantan Menteri Pendidikan dikala Presiden Megawati Sukarnoputri ini, pendekatan fungsional juga perlu, selain pendekatan struktural. “Kita sering terjebak pada hal hal yang bersifat struktural, namun kurang yang bersifat dalam fungsional” tambahnya.
Peran Kebangsaan MuhammadiyahDalam membahas peran kebangsaan dan kemasyarakatan Muhammadiyah, Prof Malik menyatakan bahwa tahun 2008-2009 Muhammadiyah masih tercatat yang terbesar, bersama NU. Sehingga siapapun Presiden masih akan memberi tempat untuk Muhammadiyah, bersama NU. “Peran strategis dan kepercayaan harus terus terjaga, apalagi kalau kita mampu mengkonsolidasikannya”

Menurut Prof. Malik, dalam proses perkaderan kedepan dituntut perkaderan yang mampu melahirkan kader yang dapat memainkan banyak peran, dimana Muhammadiyah telah memberi kerangka ‘kompetisi’ yang bagus sekali dengan slogan Fastabiqul Khairat. “Kita perlu ber- fastabiqul khairat dalam menempati posisi /peran strategis dalam kehidupan berbangsa” demikian ungkapnya menutup acara pengajian yang sudah berlangsung tiga hari tersebut. (Arif)
www.muhammadiyah.or.id

Comments

dew said…
Mampir balik.
Makasih doanya.
Semoga sukses, juga ya.
Nulis yang banyak ya?
Kayaknya sayah bakalan sering mampir niy. :)
Ku-link sekalian biar gampang main ya.

Popular posts from this blog

Di Balik Pemikran Pendidikan John Dewey ( Bagian 1 )

D alam Tulisan ini mencoba untuk mengidentifikasi secara lebih jauh pemikiran John Dewey tentang pendidikan. Apa yang kita pahami, pemikiran pendidikan Dewey seiring dengan konsepsi filsafat eksperimentalisme yang dibangunnya melalui konsep dasar penmgalaman, pertumbuhan, eksperimen dan transaksi. Secara demikian Dewey juga melihat teori filsafatnya sebagai suatu teori umum tentang pendidikan dan melihat pendidikan sebagai laboran yang di dalamnya perbedaan-perbedaan filosofis menjadi konkrit dan harus diuji serta karena pendidikan dan filsafat saling membutuhkan. Terdapat dua kontribusi penting dari konsep pendidikan Dewey yakni, konsepsi baru tentang pendidikan sosial dan kesosialan pendidikan, serta memberikan bentuk dan substansi baru terhadap konsep pendidikan yang berfokust pada anak. ( Pendidikan, John Dewey, eksperimentalisme). Sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan pada dirinya sendiri bagaikan pedang bermata dua. Di satu sisi, ia memang memiliki daya dorong pada perubahan,

Pemikiran Filsafat John Dewey (Bagian 3: habis)

John Dewey dan Pendidikan Pembahasan di sini difokuskan pada John Dewey sebagai seorang pendidik, meskipun konsepsi pendidikan yang dirumuskannya sangat kental dengan pemikiran filosofisnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa pemikiran-pemikiran Dewey banyak berpengaruh pada praktek pendidikan masakini. Seiring itu pula, pemikiran-pemikiran Dewey, banyak memperoleh tanggapan pro dan kontra dari berbagai kalangan. Bagi mereka yang pro, pemikiran Dewey merupakan penyelamat pendidikan Amerika. Sebaliknya, mereka yang tidak sepakat, gagasan Dewey disebutnya sebagai lebih rusak dari gagasan Hitler.John Dewey adalah seorang filsuf dan pendidik, yang lahir tahun 1859 dan meninggal tahun 1952. Sebagai seorang filsuf, aliran filosofinya diklasifikasikan dalam kategori. Pragmatisme, meskipun Dewey sendiri lebih sering menggunakan istilah instrumentalisme dan eksperimentalisme. Menurut Garforth (1996) filosofi pragmatisme sering diarahkan sebagai filosofi konsekuensi yang menggunakan hasil atau konseku

Penderitaan Rakyat Momentum Penyatuan Pergerakan Mahasiswa

Oleh : IksanHb Pergerakan solidaritas mahasiswa atas kedaulatan rakyat dalam memperjuangkan demokratisasi di Indonesia, ada dalam roh kekuatan suara rakyat. Satu filosis idiologi pergerakan rakyat adalah gerakan terorganiser lebih baik dari pada kekuatan individu yang berkuasa. Potensi yang bersumber dari riel kekuatan rakyat dan penyatuan pergerakan mahasiswa adalah sebuah kekuatan besar dalam menentukan sebuah pilihan. Gerakan mahasiswa di Indonesia adalah kegiatan kemahasiswaan yang ada di dalam maupun di luar perguruan tinggi yang dilakukan untuk meningkatkan kecakapan, intelektualitas dan kemampuan kepemimpinan para aktivis yang terlibat di dalamnya.Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, gerakan mahasiswa seringkali menjadi cikal bakal perjuangan nasional, seperti yang tampak dalam lembaran sejarah bangsa. (Wekipedia, Gerakan Mahasiswa Indonesia.) Gerakan mahasiswa diberbagai momentum dalam menciptakan sebuah perubahan dan pergantian pemimpin seperti yang terjadi di berbagai n