Skip to main content

Terror Politik dan Agama Dalam Pemilihah Presiden Amerika

Oleh:IksanHb

Persoalan besar di negara besar seperti Amerika, adalah bagaimana mempertahankan klaimnya bahwa Amerika adalah negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi. Negara yang mempromosikan dirinya negara super power dan menjunjung kebebasan serta hak asasi manusia, sekarang menjadi tandatanya kita. Seperti kita lihat proses politik akhir-akhir ini dimana kasus yang terjadi pada Keith salah seorang yang terpilih sebagai anggota konggres pertama dari Muslim.


Kontrofersial munculnya Keith karena pertama kali dalam sejarah Amerika ada calon representative dari agama Islam, dan kemudian lolos dalam pertarungan merebut kursi dewan dari partai demokrat. Reaksi itu kemudian datang dari kelompok Kristen konservatif yang menolak Keit disumpah dengan menggunakan AL-QURAN, dengan alasan konstitusi yang belum pernah melakukan proses pengambilan sumpah dengan menggunakan AL-QURAN.

Peristiwa politik di Amerika yang membawa isu agama, juga terjadi pada Mitt Romney dimana dia pengikut gereja Mormon. Gereja Mormon yang berpusat di negara bagian UTAH USA adalah salah satu gereja yang cukup pesat perkembangannya, meskipun demikian tidaklah mudah bagi Mitt Romney menhadapi lawan politiknya yang menggunakan agama isu strategis dalam memenangkan dan mempengaruhi pemilih.

Sebagai dalih dalam memenangkan politiknya kelompo-kelompok konserfativ biasanya juga berhadapan dengan kelompok moderat . Kelompok moderat yang di Amerika masih sangat kuat dalam memainkan peran dalam argumennya dan menjaga kridibilitasnya, terutama dalam kampanye mempertahankan konstitusinya dan kampanye demokrasi keseluruh dunia.

Kampanye presiden kali ini telah menjadi sorotan dunia, sekalipun isu-isu politik yang berkembang tidak populer , apa lagi membawa isu agama sebagai bagian proses politik dan kampanye pemilu presiden. Realitas politik ini sangat bertentangan dengan kampanye Presiden Bush memerangi terrorisme dan berkampanye demokratisasi, seperti juga masalah perang Iraq dan Afghanistan.

Kekuatan politik yang terjadi saat ini di Amerika bukan hanya pada kekuatan uang sebagai mesin politik, akan tetapi bagaimana isu-isu kampanye mampu mempengaruhi kelompok-kelompok lintas partai seperti serikat buruh dan kelompok agama. Negara, agama dan politik sangatlah kuat dalam diskusi-diskusi politik baik di forum remi mapun di media. Peran media sangat strategis dalam menyampaikan pesan-pesan politik maupun mobilisasi massa.

Seperti pada saat ini dimana kandidat presiden dari partai republik Mitt Romneyhttp://i.ixnp.com/images/v3.36/t.gif, menghadapi skeptisme pemilih tentang kepercayaan gereja Mormonnya, dalam pidatonya pada hari kamis waktu USA ,bahwa sebagai presiden dia 'tidak akan melayani satu agama, satu kelompok, tak satu pun alasan,' dan mengatakan untuk menerangkan dan membenarkan kepercayaan agamanya tidak bertentangan dengan keinginan pendiri bangsa. Ilustrasi tantangan Romney, seorang di antara tamunya sendiri yang diundang mengatakan dia percaya pada Gereja Mormonhttp://i.ixnp.com/images/v3.36/t.gif bukan Kristen. 'Saya tidak berpikir Mormonismenya adalah gelombang besar setuju karena kebanyakan orang Amerika, tetapi hanya Mitt Romney bisa menutup transaksi,' Richard Land, presiden Etika Southern Baptist Convention & Komisi Kemerdekaan Agama, mengatakan ABC 's 'Selamat Pagi Amerika. ''Ditanya secara langsung jika dia berpikir Gereja Mormons adalah orang Kristen, kata Richard Land , tidak, saya tidak.’ Huckabee juga salah satu dari calon presiden Partai Republik, yang mana adalah seorang pengkhotbah Selatan Gereja Baptist yang sebelumnya masuk politik, mengatakan bahwa agama Romney tidak mempunyai arah apakah dia akan menjadi seorang presiden yang baik (NYT).

Romney mencoba mengalahkan orang Kristen konservatif sebagaimana rivalnya dari partai Republik Mike Huckabeehttp://i.ixnp.com/images/v3.36/t.gif Mike Huckabee, seorang mantan urusan Gereja Baptist, membuat perolehan dalam polling. Sebelumnya Huckabee sebagai gubernur Arkansas menggembar-gemborkan di salah satu iklan televisinya sebagai "pemimpin Kristen."
"Tahu, Mike Huckabee bangun karena dia berbicara itu dengan sosial konservatif, ini evangelis."
Keperluan demikian Mitt Romney untuk bisa memahami mereka mengatakan, 'Anda adalah orang beragama, saya adalah orang beragama, membiarkan kami makan bersama, dan biarkan kami setuju untuk setuju atau setuju untuk tidak setuju,'"kata Martin."
Romney, yang telah tidak mengacuhkan perbandingan ke alamat terkenal John F. Kennedy, tidak ragu-ragu untuk menyebut pidato tahun 1960.
"Hampir 50 tahun yang lalu calon lain dari Massachusetts menerangkan bahwa dia adalah orang Amerika yang mencalonkan diri untuk presiden," kata "bukan Katolik maju jadi Presiden," kata Romney.
Romney, yang berharap menjadi presiden pertama Mormonhttp://i.ixnp.com/images/v3.36/t.gif, mengatakan "toleransi agama akan menjadi asas dangkal, tentu saja , jika itu hanya dipesan untuk kepercayaan dengan yang mana kita setuju."(CNN).

Kiranya eskalasi dan konfrontasi politik di Amerika bukankah proses demokratisasi yang patut kita pelajari didalam proses politik dan transisi demokrasi di Indonesia. Demokratisasi di Indonesia saat ini masih sangat cemerlang bila kita mampu mebangun kekuatan kembali pada dasar-dasar negara kita yang berlandaskan konstitusi yaitu falsafah dan ideologi pancasila dan UUD 1945 dan Bineka Tunggal Ika


Comments

Popular posts from this blog

Di Balik Pemikran Pendidikan John Dewey ( Bagian 1 )

D alam Tulisan ini mencoba untuk mengidentifikasi secara lebih jauh pemikiran John Dewey tentang pendidikan. Apa yang kita pahami, pemikiran pendidikan Dewey seiring dengan konsepsi filsafat eksperimentalisme yang dibangunnya melalui konsep dasar penmgalaman, pertumbuhan, eksperimen dan transaksi. Secara demikian Dewey juga melihat teori filsafatnya sebagai suatu teori umum tentang pendidikan dan melihat pendidikan sebagai laboran yang di dalamnya perbedaan-perbedaan filosofis menjadi konkrit dan harus diuji serta karena pendidikan dan filsafat saling membutuhkan. Terdapat dua kontribusi penting dari konsep pendidikan Dewey yakni, konsepsi baru tentang pendidikan sosial dan kesosialan pendidikan, serta memberikan bentuk dan substansi baru terhadap konsep pendidikan yang berfokust pada anak. ( Pendidikan, John Dewey, eksperimentalisme). Sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan pada dirinya sendiri bagaikan pedang bermata dua. Di satu sisi, ia memang memiliki daya dorong pada perubahan,

Pemikiran Filsafat John Dewey (Bagian 3: habis)

John Dewey dan Pendidikan Pembahasan di sini difokuskan pada John Dewey sebagai seorang pendidik, meskipun konsepsi pendidikan yang dirumuskannya sangat kental dengan pemikiran filosofisnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa pemikiran-pemikiran Dewey banyak berpengaruh pada praktek pendidikan masakini. Seiring itu pula, pemikiran-pemikiran Dewey, banyak memperoleh tanggapan pro dan kontra dari berbagai kalangan. Bagi mereka yang pro, pemikiran Dewey merupakan penyelamat pendidikan Amerika. Sebaliknya, mereka yang tidak sepakat, gagasan Dewey disebutnya sebagai lebih rusak dari gagasan Hitler.John Dewey adalah seorang filsuf dan pendidik, yang lahir tahun 1859 dan meninggal tahun 1952. Sebagai seorang filsuf, aliran filosofinya diklasifikasikan dalam kategori. Pragmatisme, meskipun Dewey sendiri lebih sering menggunakan istilah instrumentalisme dan eksperimentalisme. Menurut Garforth (1996) filosofi pragmatisme sering diarahkan sebagai filosofi konsekuensi yang menggunakan hasil atau konseku

Penderitaan Rakyat Momentum Penyatuan Pergerakan Mahasiswa

Oleh : IksanHb Pergerakan solidaritas mahasiswa atas kedaulatan rakyat dalam memperjuangkan demokratisasi di Indonesia, ada dalam roh kekuatan suara rakyat. Satu filosis idiologi pergerakan rakyat adalah gerakan terorganiser lebih baik dari pada kekuatan individu yang berkuasa. Potensi yang bersumber dari riel kekuatan rakyat dan penyatuan pergerakan mahasiswa adalah sebuah kekuatan besar dalam menentukan sebuah pilihan. Gerakan mahasiswa di Indonesia adalah kegiatan kemahasiswaan yang ada di dalam maupun di luar perguruan tinggi yang dilakukan untuk meningkatkan kecakapan, intelektualitas dan kemampuan kepemimpinan para aktivis yang terlibat di dalamnya.Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, gerakan mahasiswa seringkali menjadi cikal bakal perjuangan nasional, seperti yang tampak dalam lembaran sejarah bangsa. (Wekipedia, Gerakan Mahasiswa Indonesia.) Gerakan mahasiswa diberbagai momentum dalam menciptakan sebuah perubahan dan pergantian pemimpin seperti yang terjadi di berbagai n