Skip to main content

Reformasi Rebut Kembali Atau?

Oleh: iksan
Tragedi penembakan petani Alastelogo, korban lumpur lapindo dan lain-lain tidak lagi menjadi bagian dari riwayat hidup dan mati kita jika kita tidak melakukan langkah- langkah strategis untuk merebut kembali sebagai mana agenda reformasi. Dan juga banyaknya agenda reformasi kita telah di curi oleh orang-orang opertunis dan anarkis, menjadikan kita merasa prustasi terhadap pemerintah maupun politisi kita dan juga cara yang dilancarkan oleh pemerintah dalam meyelessaikan kasus –kasus yang terjadi saat ini telah banyaknya korban dipihak rakyat sipil. Masalah yang paling serius adalah munculnya gerakan yang anti nila-nilai agama dan kemanusian menjadi luarbiasa menjamur di berbagai kota dengan seenaknya membawa agama sebagai dalih untuk merusak dan menekan terhadap prodemokrasi, pejuang kemanusiaan dan pro terhadap nilai-nilai agama seakan akan dibiarkan oleh pemerintah dan aparat hukum. Seperti perusakan tempat ibadah dan juga yang paling tragis adalah pemberhentian secara paksa terhadap kegiatan yang dilakukan oleh media maupun kelompok masyarakat sepaerti acara kongkow bersama GUS DUR di Jogja baru-baru ini, sayangnya itu hanya menjadi tontonan dan kusak kusuk dilingkungan pemerintah dan aparat hukum, dan lebih memalukan lagi tidak adanya kekuatan dan kemauan politik DPR,MPR dan DPD dalam menyelesaikan masalah ini, dan jika itu terus terjadi akan menghambat proses demokratisasi.
Menyikapi masalah yang terjadi saat ini ada sesuatu yang harus dilakukan ketika batasan LSM ,Pemuda dan Mahasiswa secara umum tidak langsung berkontribusi pada konflik manegemen pemerintah dalam menjalankan amanat atau tugas dari rakyat dan sering sulitnya untuk mengakses sehingga menjadi kontra produktif terhadap gerakan reformasi dan ujung-ujungnya rakyat menjadi korban. Seharusnya itu tidak terjadi dinegeri ini, kita berusaha tidak terpengaruh propaganda yang dilakukan para petualang politik yang hanya mencari keuntungan diri sendiri maupun kelompok, misalnya apakah kekuatan politik akan menjamin terhadap agenda reformasi kita? Ada hal yang perlu disoroti ketika beberapa gerakan reformasi masuk secara struktural dilembaga negar seperti eksekutif maupun legislatif ternyata tidak banyak berbuat ketika persoalan kasus rakyat tidak pernah jelas dan kadang kadang hanya menjadi “bunga desa” bagi partai-partai politik.
Sebuah harapan bagi LSM,Pemuda dan Mahasiswa dapat kadang-kadang melakukan hal yang penting untuk membawa pemerintah dan partai politik ke meja bundar untuk berbagi petunjuk baru dan melakukan negosiasi terhadap masalah dinamika konflik atas perubahan budaya politik dan disisi lain untuk membuat partai lebih mau menerima gagasan baru untuk melanjutkan agenda reformasi dan perlu melakukan kontrak politik dalam melakukan percepatan penyelesaian konflik baik yang dilakukan secara struktural maupun yang dilakukan oleh kelompok tertentu yang merugikan rakyat. Dan ketika kapasitas LSM, Pemuda dan Mahasiswa membawa secara khusus untuk proses negoisasi atas konflik menegemen, tentu tidak menjadikan bagian tugas-tugas parpol maupun pemerintah namun hanya pada kerangka dasar umum, kita tidak akan menginterfensi didalamnya namun secara substansial kita menuntut dan bisa bertangung jawab terhadap opini public sebagaimana kapasitas yang kita punya untuk mewujudkan cita-cita reformasi.Kekuatan bangsa kita bukan hanya menjadi nyanyian prajurit kita tapi harus menjadi kekuatan secara utuh bagi semua rakyat Indonesia karena kekuatan bangsa kita tidak bisa debili oleh siapapun dan kapanpun. Indonesia sebagai Negara strategis dikawasan Asia pacific dan banyaknya berbagai sumber kekayaan tentu LSM,Pemuda dan Mahasiwa lebih percaya diri dan tidak tergantung terhadap negara lain, mampu bangkit mandiri dengan nasionalisme yang tinggi.

Comments

Popular posts from this blog

Di Balik Pemikran Pendidikan John Dewey ( Bagian 1 )

D alam Tulisan ini mencoba untuk mengidentifikasi secara lebih jauh pemikiran John Dewey tentang pendidikan. Apa yang kita pahami, pemikiran pendidikan Dewey seiring dengan konsepsi filsafat eksperimentalisme yang dibangunnya melalui konsep dasar penmgalaman, pertumbuhan, eksperimen dan transaksi. Secara demikian Dewey juga melihat teori filsafatnya sebagai suatu teori umum tentang pendidikan dan melihat pendidikan sebagai laboran yang di dalamnya perbedaan-perbedaan filosofis menjadi konkrit dan harus diuji serta karena pendidikan dan filsafat saling membutuhkan. Terdapat dua kontribusi penting dari konsep pendidikan Dewey yakni, konsepsi baru tentang pendidikan sosial dan kesosialan pendidikan, serta memberikan bentuk dan substansi baru terhadap konsep pendidikan yang berfokust pada anak. ( Pendidikan, John Dewey, eksperimentalisme). Sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan pada dirinya sendiri bagaikan pedang bermata dua. Di satu sisi, ia memang memiliki daya dorong pada perubahan,

Pemikiran Filsafat John Dewey (Bagian 3: habis)

John Dewey dan Pendidikan Pembahasan di sini difokuskan pada John Dewey sebagai seorang pendidik, meskipun konsepsi pendidikan yang dirumuskannya sangat kental dengan pemikiran filosofisnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa pemikiran-pemikiran Dewey banyak berpengaruh pada praktek pendidikan masakini. Seiring itu pula, pemikiran-pemikiran Dewey, banyak memperoleh tanggapan pro dan kontra dari berbagai kalangan. Bagi mereka yang pro, pemikiran Dewey merupakan penyelamat pendidikan Amerika. Sebaliknya, mereka yang tidak sepakat, gagasan Dewey disebutnya sebagai lebih rusak dari gagasan Hitler.John Dewey adalah seorang filsuf dan pendidik, yang lahir tahun 1859 dan meninggal tahun 1952. Sebagai seorang filsuf, aliran filosofinya diklasifikasikan dalam kategori. Pragmatisme, meskipun Dewey sendiri lebih sering menggunakan istilah instrumentalisme dan eksperimentalisme. Menurut Garforth (1996) filosofi pragmatisme sering diarahkan sebagai filosofi konsekuensi yang menggunakan hasil atau konseku

Penderitaan Rakyat Momentum Penyatuan Pergerakan Mahasiswa

Oleh : IksanHb Pergerakan solidaritas mahasiswa atas kedaulatan rakyat dalam memperjuangkan demokratisasi di Indonesia, ada dalam roh kekuatan suara rakyat. Satu filosis idiologi pergerakan rakyat adalah gerakan terorganiser lebih baik dari pada kekuatan individu yang berkuasa. Potensi yang bersumber dari riel kekuatan rakyat dan penyatuan pergerakan mahasiswa adalah sebuah kekuatan besar dalam menentukan sebuah pilihan. Gerakan mahasiswa di Indonesia adalah kegiatan kemahasiswaan yang ada di dalam maupun di luar perguruan tinggi yang dilakukan untuk meningkatkan kecakapan, intelektualitas dan kemampuan kepemimpinan para aktivis yang terlibat di dalamnya.Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, gerakan mahasiswa seringkali menjadi cikal bakal perjuangan nasional, seperti yang tampak dalam lembaran sejarah bangsa. (Wekipedia, Gerakan Mahasiswa Indonesia.) Gerakan mahasiswa diberbagai momentum dalam menciptakan sebuah perubahan dan pergantian pemimpin seperti yang terjadi di berbagai n