Skip to main content

Tragedi Zakat Maut Pasuruan dan Kemiskinan Struktural

Oleh IksanHb

Tragedi di pembagian Zakat di Pasuruan yang menelan korban meninggal 21 orang , adalah sebuah potret kemiskinan struktural ( Kemiskinan struktur sosial dan kemiskinan yang diakibatkan oleh struktur kekuasaan).

Kesombongan dan kecongkaan telah menjadi tren di tengah krisis sosial, krisis eksistensi menjadi bargaining sosial yang berimbas pada prilaku elit sosial dalam wilayah politik dan agama. Politik karena mereka pingin diakui bahwa rakyat miskin tergantung pada sikaya, sikaya menjual pengaruh pada elit politik disetiap tingkatan. Agama, kesalehan sosial menjadi tidak sesuai dengan realitas masyarakat yang notabene masyarakat tertindas, untuk mencapai pada tingkat kesalehan tidak harus detebus dengan membayar zakat tahunan, dimana menjadi kewajiban pribadi dengan mengatur sedemikian rupa seolah-olah tuhan telah menebus dosa-dosanya. Hak bagi sipenerima zakat tidak menjadi beban bagi mereka yang mempunyai hak, lalu kewajiban menjadi harga sosial yang harus dibayar dengan ganti rugi untuk mempertahankan status sosial.

Struktur kekuasaan yang masih berbicara kepurak –puraan , lipstick angka kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi akan memperdalam jurang kemiskinan dan terjebak dalam kemiskinan structural. Bukan urusan pemerintah dalam menyelesaikan masalah penyaluran zakat dimana pemerintah membentuk Badan Amil Zakat akan tetapi pemerintah harus bekerja keras untuk memberantas kemiskinan. Kejadian di Pasuruan adalah bukti kemiskinan structural sedang berjalan dan krisis eksistensi menjadi penjara kaum miskin. Bukan karena ketidak tahuan mereka ada lembaga penyalus zakat tetapi karena krisis eksistensi dan lemahnya peran pemerintah menciptakan keamanan dan ketentraman secara aktif dalam sebuah peristiwa. Itu terbukti mereka yang sombong dan pamer tidak berkoordinasi dengan aparat setempat, sehingga terjadi antrian brutal mengenasakan.

Pasuruan sebagai basis NU,Muhammadiyah dan organisasi agama lainnya ternyata tidak cukup dipercaya untuk ikut serta dalam penyaluran zakat, sehingga warga NU dan juga kelompok masyarakat lain harus secara aktif untuk mendampingi (mengadvokasi) keluarga korban untuk membawa kasus ini ke jalur hukum. Kalau memang aparat setempat tidak secara aktif untuk memberi pertolongan dalam proses penyaluran zakat maut ini, maka aparat setempat juga harus bertanggung jawab dan harus ikut diproses secara hukum.

Semoga kasus tragedi maut ini menjadi pelajaran bagi kita dan pelajaran bagi Pemerintah supaya bertanggung jawab terhadap kemiskinan.

Comments

Anonymous said…
walau bagaimanapun, kita harus berterima kasih kepada h. syaikhon dan para korban. karena, dg peristiwa yg menimpa mereka inilah, kita semakin tersadarkan akan pentingnya zakat dilakukan dg ikhlas dan profesional... :)
Anonymous said…
kalau H syaikon dalam hatinya ada unsur ingin wah, biar dinilai kaya, biar dianggap jadi orang dermawan, biar jadi terkenal dll, (kurang iklaslah intinya, banyakan pamrihnya) maka bagaimanapun H Syaikon harus dipenjara, karena niatnya telah menyengsarakan orang lain meskipu itu semua diluar perhitungannya.
bagaimanapun Zakat itu harus Iklas, kalau ada orang mau zakat diumumin di radio bukan iklas namanya

Popular posts from this blog

Di Balik Pemikran Pendidikan John Dewey ( Bagian 1 )

D alam Tulisan ini mencoba untuk mengidentifikasi secara lebih jauh pemikiran John Dewey tentang pendidikan. Apa yang kita pahami, pemikiran pendidikan Dewey seiring dengan konsepsi filsafat eksperimentalisme yang dibangunnya melalui konsep dasar penmgalaman, pertumbuhan, eksperimen dan transaksi. Secara demikian Dewey juga melihat teori filsafatnya sebagai suatu teori umum tentang pendidikan dan melihat pendidikan sebagai laboran yang di dalamnya perbedaan-perbedaan filosofis menjadi konkrit dan harus diuji serta karena pendidikan dan filsafat saling membutuhkan. Terdapat dua kontribusi penting dari konsep pendidikan Dewey yakni, konsepsi baru tentang pendidikan sosial dan kesosialan pendidikan, serta memberikan bentuk dan substansi baru terhadap konsep pendidikan yang berfokust pada anak. ( Pendidikan, John Dewey, eksperimentalisme). Sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan pada dirinya sendiri bagaikan pedang bermata dua. Di satu sisi, ia memang memiliki daya dorong pada perubahan,

Pemikiran Filsafat John Dewey (Bagian 3: habis)

John Dewey dan Pendidikan Pembahasan di sini difokuskan pada John Dewey sebagai seorang pendidik, meskipun konsepsi pendidikan yang dirumuskannya sangat kental dengan pemikiran filosofisnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa pemikiran-pemikiran Dewey banyak berpengaruh pada praktek pendidikan masakini. Seiring itu pula, pemikiran-pemikiran Dewey, banyak memperoleh tanggapan pro dan kontra dari berbagai kalangan. Bagi mereka yang pro, pemikiran Dewey merupakan penyelamat pendidikan Amerika. Sebaliknya, mereka yang tidak sepakat, gagasan Dewey disebutnya sebagai lebih rusak dari gagasan Hitler.John Dewey adalah seorang filsuf dan pendidik, yang lahir tahun 1859 dan meninggal tahun 1952. Sebagai seorang filsuf, aliran filosofinya diklasifikasikan dalam kategori. Pragmatisme, meskipun Dewey sendiri lebih sering menggunakan istilah instrumentalisme dan eksperimentalisme. Menurut Garforth (1996) filosofi pragmatisme sering diarahkan sebagai filosofi konsekuensi yang menggunakan hasil atau konseku

Penderitaan Rakyat Momentum Penyatuan Pergerakan Mahasiswa

Oleh : IksanHb Pergerakan solidaritas mahasiswa atas kedaulatan rakyat dalam memperjuangkan demokratisasi di Indonesia, ada dalam roh kekuatan suara rakyat. Satu filosis idiologi pergerakan rakyat adalah gerakan terorganiser lebih baik dari pada kekuatan individu yang berkuasa. Potensi yang bersumber dari riel kekuatan rakyat dan penyatuan pergerakan mahasiswa adalah sebuah kekuatan besar dalam menentukan sebuah pilihan. Gerakan mahasiswa di Indonesia adalah kegiatan kemahasiswaan yang ada di dalam maupun di luar perguruan tinggi yang dilakukan untuk meningkatkan kecakapan, intelektualitas dan kemampuan kepemimpinan para aktivis yang terlibat di dalamnya.Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, gerakan mahasiswa seringkali menjadi cikal bakal perjuangan nasional, seperti yang tampak dalam lembaran sejarah bangsa. (Wekipedia, Gerakan Mahasiswa Indonesia.) Gerakan mahasiswa diberbagai momentum dalam menciptakan sebuah perubahan dan pergantian pemimpin seperti yang terjadi di berbagai n