Skip to main content

Kembalikan Hak Petani Untuk Kedaulatan Pangan


Oleh : Iksan Hb


Konflik antara petani dan aparat atau pengusaha saat ini, yang seringkali menggunakan dalih untuk kepentingan umum terjadi sejak pemerintahan orde baru. Militer, Polri, pengusaha dan kekuatan politik di masa pemerintahan orde baru merupakan cara penguasa untuk melakukan perubahan mendasar dari masyarakat agraris ke industri. Kegagalan pemerintah orde baru mempertahankan swasembada pangan yang pernah dicapainya terlihat ketika langkah kapitalisme dengan mengambil hutang besar-besaran dari Bank Dunia maupun program IMF menjadi tidak populis untuk jangka panjang. Keuntungan jangka pendekpun hanya terbatas untuk keuntungan kalangan tertentu. Cara orde baru dalam menuruti keinginan lembaga moneter salah satunya adalah melakukan penggusuran atau pembebasan tanah produktif untuk daerah industri. Dampak kebijakan Soeharto yang tidak populis ini akhirnya terjadi konflik antara petani dan pemerintah, pengusaha mupun aparat. Hubungan perlawanan petani dan aparat saat ini, sebagaimana petani melancarkan perlawanan dengan berdemontrasi, mediasi dan melalui jalur hukum adalah untuk mempertahankan hak-hak atas tanah miliknya. kasus penembakan yang di lakukan oknum Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) terhadap petani Alas Tlogo Pasuruan adalah salah satu contoh tanah sengketa antara petani dan militer. Bergolaknya petani deberbagai daerah dalam rangka mempertahankan tanahnya seperti yang di laporkan oleh Aliansi Petani Indonesia (API) dalam blognya pada hari Jumat, 1 Pebruari 2008 “Langkat Bergolak Lagi: Probosutedjo dicari Komnas HAM “ karena petani tidak mempunyai sumber pendapatan lain kecuali dari lahan mereka, di samping itu petani tidak bisa beralih profesi, dan problem yang paling mendasar adalah hak-hak yang dimiliki petani.Konflik petani dengan aparat sering kali terjadi karena adanya perluasan pangkalan militer atau pasilitas lainnya. Aparat seringkali menahan atau menangkap petani karena melawan rencana pemerintah atau pengusaha untuk membangun kepentingannya. Kasus penangkapan terhadap penduduk disekitar lahan dengan cara kekerasan, menangkap petani ketika sedang berada di lahan, menangkap saat berdemonstrasi atau sedang dalam proses perundingan. Kejadian penangkapan dan penahanan terhadap petani oleh aparat menjadi kontradiksi, ketika aparat yang seharusnya menjadi alat negara untuk melindungi menjadi berhadapan dengan rakyat. Respon petani dengan cara melakukan demontrasi maupun melalui jalur hukum,adalah bukan untuk mencari kompensasi tetapi untuk menuntut keadilan atas hak-haknya dan ingin tetap tinggal di dilahan mereka, karena lahan tersebut menjadi sumber kehidupannya.Di satu sisi ketika petani mengalami gagal panen, baik karena bencana alam maupun karena tidak mampu membeli pupuk dan tenaga kerja, akan tetapi disisi lain masih berlangsung perdagangan bebas dimana dirasakan sangat merugikan petani. Kenyataan pahit yang dialami petani karena harga tidak bisa bersaing dengan produk impor dimana harga produk impor lebih murah dibandingkan dengan produk dalam negeri mengakibatkan petani semakin terpuruk. Kenapa pemerintah tidak melakukan upaya strategis dan revolusioner untuk memper kuat basis penyanggah pertahanan pangan negara?.Sehubungan dengan masih berlangsungnya sengketa tanah yan di berbagai daerah seharusnya pihak aparat pemerintah dan pihak terkait untuk melakukan mediasi dengan petani, dan menghentikan segala bentuk yang dirasa profokasi maupun intimidasi. Pemerintah dan aparat segera mencari sumber konflik dan mencari solusi untuk menyelesaikan sengketa tanah secara fair.

Comments

eyang mojo said…
Aku setuju Mas, dengan semua itu. Ya beginilah Bangsa kita. Maka dari itu Mas sebagai manusia yang perduli pada Bangsa yg lagi morat maret ini ayo kita bersatu untuk perduli terhadap sesama wong cilik. Tapi perlu di ingat dissiplin mental yang perlu kita benahi dulu, tanamkan rasa percaya diri bahwa Bangsa kita bangsa yg merdeka dan bangsa Besar. Aku takut bila anda sebagai orang pemerintah tak dapat pertahankan mental yang bagus trus peduli dengan Negara ini.
Anonymous said…
Kita sering megakui kalau negara ini adalah negara kepualauan dan negara Agraris, yang seharunya memperhatikan hak-hak petani. karena pertanian juga merupakan salah satu devisa utama di negara ini. saatnya hak petani di dengar, jangan terus di lindas kepentingan Industri dan Militer. kita lihat saja sekarang negara yang punya lahan pertanian terbanyak malah kekurangan Kedelai dan masih Import Beras, negara kita memang sudah lama merdeka, tapi pikiran kita masih terbelakang. ( see http://www.pulaubengkalis.com/2008/02/04/kenapa-mereka-lebih-maju-dari-kita-sebuah-refleksi/ )

Popular posts from this blog

Di Balik Pemikran Pendidikan John Dewey ( Bagian 1 )

D alam Tulisan ini mencoba untuk mengidentifikasi secara lebih jauh pemikiran John Dewey tentang pendidikan. Apa yang kita pahami, pemikiran pendidikan Dewey seiring dengan konsepsi filsafat eksperimentalisme yang dibangunnya melalui konsep dasar penmgalaman, pertumbuhan, eksperimen dan transaksi. Secara demikian Dewey juga melihat teori filsafatnya sebagai suatu teori umum tentang pendidikan dan melihat pendidikan sebagai laboran yang di dalamnya perbedaan-perbedaan filosofis menjadi konkrit dan harus diuji serta karena pendidikan dan filsafat saling membutuhkan. Terdapat dua kontribusi penting dari konsep pendidikan Dewey yakni, konsepsi baru tentang pendidikan sosial dan kesosialan pendidikan, serta memberikan bentuk dan substansi baru terhadap konsep pendidikan yang berfokust pada anak. ( Pendidikan, John Dewey, eksperimentalisme). Sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan pada dirinya sendiri bagaikan pedang bermata dua. Di satu sisi, ia memang memiliki daya dorong pada perubahan,

Pemikiran Filsafat John Dewey (Bagian 3: habis)

John Dewey dan Pendidikan Pembahasan di sini difokuskan pada John Dewey sebagai seorang pendidik, meskipun konsepsi pendidikan yang dirumuskannya sangat kental dengan pemikiran filosofisnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa pemikiran-pemikiran Dewey banyak berpengaruh pada praktek pendidikan masakini. Seiring itu pula, pemikiran-pemikiran Dewey, banyak memperoleh tanggapan pro dan kontra dari berbagai kalangan. Bagi mereka yang pro, pemikiran Dewey merupakan penyelamat pendidikan Amerika. Sebaliknya, mereka yang tidak sepakat, gagasan Dewey disebutnya sebagai lebih rusak dari gagasan Hitler.John Dewey adalah seorang filsuf dan pendidik, yang lahir tahun 1859 dan meninggal tahun 1952. Sebagai seorang filsuf, aliran filosofinya diklasifikasikan dalam kategori. Pragmatisme, meskipun Dewey sendiri lebih sering menggunakan istilah instrumentalisme dan eksperimentalisme. Menurut Garforth (1996) filosofi pragmatisme sering diarahkan sebagai filosofi konsekuensi yang menggunakan hasil atau konseku

Penderitaan Rakyat Momentum Penyatuan Pergerakan Mahasiswa

Oleh : IksanHb Pergerakan solidaritas mahasiswa atas kedaulatan rakyat dalam memperjuangkan demokratisasi di Indonesia, ada dalam roh kekuatan suara rakyat. Satu filosis idiologi pergerakan rakyat adalah gerakan terorganiser lebih baik dari pada kekuatan individu yang berkuasa. Potensi yang bersumber dari riel kekuatan rakyat dan penyatuan pergerakan mahasiswa adalah sebuah kekuatan besar dalam menentukan sebuah pilihan. Gerakan mahasiswa di Indonesia adalah kegiatan kemahasiswaan yang ada di dalam maupun di luar perguruan tinggi yang dilakukan untuk meningkatkan kecakapan, intelektualitas dan kemampuan kepemimpinan para aktivis yang terlibat di dalamnya.Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, gerakan mahasiswa seringkali menjadi cikal bakal perjuangan nasional, seperti yang tampak dalam lembaran sejarah bangsa. (Wekipedia, Gerakan Mahasiswa Indonesia.) Gerakan mahasiswa diberbagai momentum dalam menciptakan sebuah perubahan dan pergantian pemimpin seperti yang terjadi di berbagai n